Menurut PBNU, pertemuan ini tidak sesuai dengan posisi Indonesia yang mendukung Palestina. Hubungan Indonesia dan Israel masih rengas. Pertemuan ini bisa jadi menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat.
KUNJUNGI SITUS ANGKARAJA
Latar Belakang Pertemuan Kontroversial
Pertemuan antara lima tokoh Nahdliyin dengan Yitzhak Herzog, Presiden Israel, menimbulkan kontroversi di Indonesia. Ini karena sejarah hubungan antara Indonesia dan Sejarah Hubungan Indonesia Israel sangat kompleks. Indonesia belum menjalin hubungan diplomatik resmi dengan Israel. Jadi, pertemuan ini dianggap tidak sesuai dengan posisi Indonesia.
Sejarah Hubungan Indonesia dan Israel
Indonesia, negara dengan populasi Muslim terbesar, belum punya hubungan diplomatik resmi dengan Israel. Sejak awal kemerdekaan, hubungan antara kedua negara ini berubah-ubah. Indonesia selalu mendukung Palestina dan menolak normalisasi hubungan dengan Israel.
Nahdliyin Bertemu Presiden Israel
Lima tokoh Nahdliyin yang ikut dalam pertemuan kontroversial adalah:
- Gus Solah
- Syaikhona Hasyim Muzadi
- Nasaruddin Umar
- Izzuddin Noor
- Yahya Staquf
Pertemuan ini menarik perhatian karena tidak sesuai dengan posisi Indonesia yang belum menjalin hubungan resmi dengan Israel.
PBNU Sesalkan 5 Nahdliyin Bertemu Presiden Israel: Mereka Tak Paham Geopolitik
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) merasa kecewa dengan tindakan lima tokoh Nahdliyin yang bertemu dengan Presiden Israel, Yitzhak Herzog. Mereka kurang paham tentang geopolitik. Ini menunjukkan kekurangan pemahaman.
PBNU khawatir pertemuan ini akan merusak citra Indonesia di mata dunia Islam. Mereka menekankan pentingnya hati-hati dalam berinteraksi dengan Israel. Nahdliyin harus lebih paham tentang dinamika geopolitik di Timur Tengah.
Langkah PBNU ini diharapkan bisa memberi pelajaran pada Nahdliyin. Mereka perlu lebih memperhatikan implikasi geopolitik dari setiap tindakan. Memahami isu-isu regional dan global penting untuk membuat keputusan yang bijaksana.
sumber artikel: arenaku.id